BINTUNI, kadatebintuni.com ~ Sebagai bentuk dari realisasi visi SMP Terpadu untuk menyelenggarakan pendidikan dengan berpijak pada kearifan lokal, maka mereka berkomitmen untuk mengenakan “tas” Noken di hari Sabtu.
Noken adalah tas asli Papua. Noken sendiri memiliki makna memuat banyak hal didalam tasnya. “Kami berharap, anak didik Terpadu dapat menyerap banyak pengetahuan selama bersekolah di sini. Noken sendiri tadinya berbahan dasar kayu.
Tetapi saat ini banyak juga dimodifikasi seperti menggunakan rajutan nilon (dan kadang wol). Di pelajaran SBK, guru juga mengajarkan siswa untuk merajut nilonnya sendiri, sehingga mereka dapat memiliki noken buah karyanya sendiri,” ungkap Ibu Natalia Dessy Wulaningrum, salah satu tenaga pengajar SMP Terpadu Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni itu.
Jadi, baik guru, staff maupun siswa, “kita se-iya sekata untuk bernoken bersama. Well, ini juga penerapan dari peribahasa “dimana langit dijunjung disitu langit dipijak,” tulis ibu Dessy begitu sapaanya di akun FBnya.
Fyi, bagi siswa yang belum punya noken dapat memakai tas yang ada dulu. Bagi orang tua siswa Terpadu, mari dukung kami. (Supaya kami tidak cari jalan sendiri2… hehehe) [***/Ist]