KISAR | kadatebintuni.com ~ Figur muda yang cukup kontroversial Freni Lutruntuhluy menilai sikap Bupati MBD Oyang Noach gagal fokus ketika memusnakan sopi di MBD beberapa waktu lalu. Buktinya, sebagian besar pulau-pulau misalkan Wetar, Romang dan Kisar yang ia kunjungi masih terdapat penjualan secara terbuka di atas dermaga dan di rumah-rumah. Kondisi ini membuktikan bahwa sikap yang dilakukan Oyang Noach hanya sebatas pencitraan politik ke tahun 2020.
“Saya turun ke lapangan langsung dan ke rumah-rumah di Kisar dan diatas dermaga orang masih menjual itu secara terbuka. Saya kemudian menilai itu hanya pencitraan politik saja. Jika niatnya benar-benar musnakan sopi, sebetulnya secara merata itu dilakukan dan jangan tabang pilih”, ungkap Freni Lutrun melalui telefon selularnya kepada media ini akhir pekan lalu di Kisar Maluku.
Figur muda asal pulau Damer – Lakor itu menjelaskan, ketika ia turun ke lapangan, dirinya justru mendorong rakyat untuk memperbanyak produksi sopi sambil menunggu pemerintah melakukan persiapan regulasi yang terbaik. Alasannya karena sopi adalah salah satu sumber pendapatan ekonomi rakyat MBD yang harus dilindungi negara bukan sebaliknya dimusanakan.
“Beliau punya niat benar-benar untuk musnakan sopi itu, dan terbukti menggunakan tangan sendiri. Jika tidak tulus waktu itu, kan bisa saja pakai tangan orang lain agar dampak politiknya tidak meluas”, tegasnya.
Freni Lutrun pada kesempatan berkunjung ke Kisar, menyempatkan diri melihat satu kebun sayur di Desa Oirata yang dibuat warga sendiri tanpa ada bantuan pemerintah. Kebun sayur itu juga akhirnya bisa didistribusi ke pasar. Kondisi ini menurutnya pemerintah mestinya mampu memprioritaskan anggaran ke desa-desa dalam konteks pemberdayaan tanpa menunggu inisiatif warga desa.
Kondisi di Kisar menurutnya masih banyak yang harus dilakukan, misalkan kondisi jalan dari Wonreli ke Oirata dan beberapa desa lainnya. Selain itu, jaringan internet bantuan pemerintah pusat juga belum mampu melayani masyarakat untuk layanan internet terbaik.
Selain itu, kondisi pasar kurang tertata serta harga barang yang kurang diperhatikan oleh Pemda sehingga seringkali masyarakat kebingungan dengan harga barang yang sebenarnya lebih khusus sembilan bahan pokok.
Putera asal Pulau Lakor ini meminta agar rakyat di Pulau Kisar kedepan harus bisa konsisten melihat dan membuktikan pilihannya kepada pemimpin MBD yang lebih baik dari sebelumnya, khususnya untuk bagaimana menyelesaikan problem yang ada di Kisar.
“Siapa saja silahkan rakyat pilih asalkan harus konsisten selesaikan masalah di atas pulau ini” jelasnya. [***/Daniel]