TEMINABUAN | kadatebintuni.com ~ Yustus Srekeya (29) yang tinggal di Dusun Rais Distrik Seremuk Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) diketahui mengidap penyakit “tumor ganas”. Bertahun-tahun Yustus menjalani hidupnya sejak kecil dengan penderitaan tumor yang kian bertambah besar. Dia juga ingin hidup sehat karena itu membutuhkan bantuan dari semua pihak untuk biaya pengobatan.
Yustus mengatakan penyakit yang diderita ini sudah cukup lama, dan bersama keluarga hanya bisa pasrah karena tumor itu semakin besar.
Yustus mengaku kalau ia pernah di datangi pihak Dinas Kesehatan dan juga Dinas Sosial Sorong Selatan untuk diambil data tentang kondisi kesehatan yang dialami, namun sampai saat ini bersama keluarganya hanya menunggu, namun belum ada kepastian, tindak lanjutnya.
“Saya bersama keluarga hanya bisa serahkan kepada Tuhan, kami tak tahu apa yang harus kami buat untuk menyembuhkan tumor ganas yang saya derita, sebab harus membutuhkan biaya yang sangat besar untuk biaya operasi, ” ujar Yustus saat diwawancarai pada hari Sabtu, (5/10).
Kepala Dusun Rais, Albertus Srefi menyatakan rasa keprihatinannya atas penyakit yang diderita oleh Yustus, salah satu warganya ini.
“Kami juga merasa kecewa atas tindakan yang di ambil oleh pemerintah kabupaten Sorong Selatan, melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, untuk datang langsung temui anak Yustus Srekeya, namun sampai saat ini belum ada perhatian untuk penanganan lebih lanjut,” kata Albertus Srefi kesal.
Dia berharap, ada donatur yang bersedia membantu biaya pengobatan dan operasi Yustus, karena tumor yang diderita sudah sejak kecil sampai dewasa ini.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (GMKRI), Cabang Sorong Selatan Agustinus Semunya mengatakan, setelah mengetahui ada warga di Sorong Selatan yang mengidap tumor ganas itu. Maka, mereka tengah melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu biaya pengobatan Yustus Srekeya.
“Kiranya pemerintah kabupaten Sorong Selatan bisa melihat kondisi kesehatan saudara kami ini dan membantu,” harapnya.
Dia lalu mempertanyakan penggunaan dana otonomi khusus (Otsus) yang diberikan pemerintah pusat untuk Orang Asli Papua (OAP) khususnya untuk bidang Kesehatan. “Dimanakah dana otonomi khusus yang di berikan oleh pemerintah pusat kepada orang asli papua, khusunya di bidang kesehatan,” tanyanya.(Ferdinan/Azrul).