Jakarta, KadateBintuni.com – Bergabung langsung secara virtual dari Kampung Anasai, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, bersama dengan ratusan anak Sekolah Menengah Atas – Entrepreneurship Chevalier Anasai, Stafsus Presiden yang membidangi Pendidikan, Inovasi dan Kewirausahaan asal Papua, Billy Mambrasar membawa pesan Joko Widodo untuk Pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Papua.
Hal ini disampaikan dalam Webinar yang diadakan oleh Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tajuk: “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka”, dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Tinggi RI, Prof. Ir. Nizam MSc, DIC, PhD, dan Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda.
“Kita bisa lihat, lebih dari 500 Triliun Rupiah di gelontorkan Presiden Joko Widodo dalam rancangan APBN 2022 untuk Pendidikan, diatas Infrastruktur, dan sektor lain. Khusus untuk Papua, Presiden berpesan, melalui Inpres No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, Pendidikan, khususnya pembangunan Orang Asli Papua (OAP), harus menjadi prioritas”, ujar Billy Mambrasar.
Terima kasih dan apresiasi saya kepada pemerintah Dukungan penuh dari saya untuk kemajuan pendidikan dan SDM di wilyah 3T khususnya Indonesia Timur. Anak-anak di sini sangat tinggi minat belajarnya dan antusias terhadap perhatian dari Pak Jokowi dan Mas Nadiem untuk pendidikan di Indonesia Timur.
Semoga terobosan baru Presiden Joko Widodo akan mendorong lebih banyak anak didik kita berkesempatan sekolah setinggi tingginya, Khususnya bagi teman-teman dan adik-adik kita yang tinggal di Tanah Papua” ujar Bruder Yoseph Silvanus Daempal MSc, Kepala Sekolah yang fokus pada Bidang Kewirausahaan di Papua bagian selatan ini.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi hadir untuk meningkatkan SDM Indonesia yang unggul secara merata. Dengan memberi kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai daerah untuk berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill, mendapat pengalaman yang berharga serta menjawab tantangan-tantangan pendidikan yang selama ini membelenggu.
Dengan adanya MBKM ini, diharapkan dapat menjadi langkah solutif dalam menghadapi tantangan pada wilyah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), khususnya untuk Indonesia Wilayah Timur. Dimana, pada wilayah tersebut terdapat beberapa masalah yang masih dihadapi, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (mismatched).
Selain tantangan yang telah disebutkan di atas, juga terdapat permasalahan lain, yaitu; angka putus sekolah yang relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, terutama dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju dan sejajar dengan daerah lain.
Adapun banyak sekali Terobosan yang telah dilakukan lewat Instruksi Presiden Joko Widodo, dan inisiatif Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, melalui MBKM ini memajukan Pendidikan Papua. Diantaranya: Peningkatan Dana Anggara Bantuan Operasional Sekolah (BOS), penambahan perekrutan guru melalui formasi PNS maupun PPPK, penambahan anggaran untuk perbaikan infrastruktur sekolah, hingga akselerasi digital untuk Pendidikan.
“Transformasi Digital yang didorong Pak Jokowi dengan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Internet, yang memampukan saat ini, walaupun berada di daerah Pedalaman di Papua, bisa menyapa teman-teman seluruh Indonesia dalam Webinar ini. Semoga kedepannya, anak-anak Papua dapat lebih maju pendidikannya”, ujar Billy Mambrasar menutup sesinya dalam webinar tersebut. (***/Azrul)