Sorong (KADATE) – Musibah banjir yang terjadi di kota Sorong, pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2022 lalu juga dialami mahasiswa Bintuni yang tinggal di asrama kontrakan di jalan Kanal Victory Pantai KM 10 Kelurahan Kladufu Distrik Sorong Timur, kota Sorong. Tiap musim hujan kontrakan oleh pemerintah daerah (Pemda) Teluk Bintuni sejak tahun 2011 itu tergenang air atau rawan banjir.
Hal ini diungkapkan anggota DPR Papua Barat asal Teluk Bintuni lewat pengangkatan Otonomi Khusus (Otsus) Ir. Dominggus A. Urbon setelah mendatangi asrama tersebut serta memberikan bantuan berupa uang tunai untuk keperluan pembelian bahan makanan dan lainnya bagi para mahasiswa.
“Kaka Dom Urbon” begitu sapaan akrab Dominggus Urbon wakil Ketua Fraksi OTSUS DPR Papua Barat mengatakan kalau mengetahui musibah banjir yang juga dialami mahasiswa asal Bintuni di kota “study” Sorong itu lewat informasi langsung dari para mahasiswa di asrama. Mereka yang memberi tahu kalau hujan hingga banjir tersebut.
“Memang sebelum terjadi musibah banjir pada hari Minggu tanggal 21 Agustus 2022 lalu, saya ada datang ke asrama mahasiswa Bintuni di kota Sorong. Ketemu dengan mereka saat saya berada di Sorong, lalu besoknya tanggal 22 Agustus 2022, saya pulang (ke Manokwari),” kata Dominggus Urbon, Kamis (25/8/2022).
Namun, kata Dom Urbon, pada Selasa tanggal 23 Agustus 2022, dengan adanya hujan yang turun terus menerus hingga terjadi musibah genangan air atau banjir di kota Sorong, hal ini disampaikan oleh mahasiswa pada dirinya.
“Kaka Dom datang waktu itu hari Minggu, tanggal 21 Agustus 2022 ketemu mereka (Mahasiswa Bintuni, red) lalu tanggal 22 Agustus 2022 kaka pulang, terus tanggal 22 malam masuk ke tanggal 23 -24 Agustus 2022 itu mereka tergenang banjir, mereka kabarkan kaka Dom lagi.
Kaka Dom ambil keputusan datang dan lihat banjir setinggi dada, melihat dengan mata kepala dan malam itu mereka mengungsi. Dan kesulitan makanan jadi kaka Dom bantu mereka uang Rp. 20 juta. Ini karena keprihatinan hidup susah waktu kuliah dulu. Kaka dom bilang ini dari Tuhan bukan kaka Dom, karena melakukan bantuan ini dari Tuhan,” ucap Dom Urbon.
Ditambahkan, melihat kondisi bangunan asrama yang ditempati atau dikontrak oleh Pemda Teluk Bintuni sejak 2011 hingga sekarang sebenarnya sudah tidak layak huni. “Di samping rawan banjir, lantai dasarnya sering keluar rembesan air dan lingkungannya kurang sehat karena daerah berawa rawa,” tandasnya.
“Kita tidak lihat nominalnya tetapi kita melihat siapa yang datang dan memberi perhatian dan kepeduliannya untuk kami,” ungkapan diantara mahasiswa pada Dominggus Urbon saat itu. (Dmd)