Bintuni (KADATE) – Kebijakan Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT yang dituangkan dalam rencana kerja Pemda Teluk Bintuni khususnya di tahun anggaran 2017, mampu terealisasi sesuai harapan dan target.
Hal itu bisa terjadi lantaran, Pemda secara konsisten mengalokasikan anggaran dari APBD untuk membiayai program dan kegiatan khususnya yang dititik beratkan pada sasaran strategis yakni, pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Meski begitu, Pemda pun tak lupa untuk mengalokasikan anggarannya sebagai bentuk dukungan bagi kinerja lembaga adat dan agama. Sebab, sebagai mitra dalam tiga pilar, kedua lembaga tersebut memiliki peran yang cukup strategis dalam mewujudkan masyarakat Teluk Bintuni yang maju dan produktif.
“Bansos keagamaan yang disalurkan untuk pembangunan tempat ibadah pada tahun 2017 sebanyak 33 unit meliputi, Gereja, Masjid dan Pura dengan total alokasi anggaran sebesar Rp 23.066.000.000. Dan bansos keagamaan untuk mendukung kegiatan keagamaan yang disalurkan sebesar Rp 16.818.811.000,” kata Bupati Kasihiw pada sidang paripurna DPRD Teluk Bintuni tentang LKPJ Bupati, Selasa (4/9).
Bupati menambahkan, ada juga kebijakan untuk menyalurkan dana bansos keagamaan berupa genset sebanyak 131 unit yang dibagikan ke tempat-tempat ibadah dengan total anggaran Rp 13.945.320.000. Selain itu sambung Bupati, Pemda juga memberikan bansos keagamaan berupa sound sistem untuk tempat ibadah sebanyak 10 unit dengan anggaran sebesar Rp 650.000.000.
Lanjut Bupati, Pemda juga menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), untuk program keluarga harapan (PKH) yang disalurkan melalui perbankan sebesar Rp 2.062.000.000 dengan sasaran keluarga penerima manfaat sebanyak 1.031 kepala keluarga.
Di samping itu, Pemda kata Bupati Kasihiw juga memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat yang dikelola dinas terkait, dan dana tersebut disalurkan melalui perbankan dengan alokasi anggaran Rp 4.600.000.000 yang mampu menyasar pengusaha lokal 484 orang.
“Bantuan pendidikan bagi mahasiswa Teluk Bintuni yang belajar di 20 kota studi di Indonesia, pada semester satu sebanyak 1.662 orang dan semester dua 1.593 orang, dengan total anggaran Rp 16.597.487.500. Dan juga ada tugas belajar yang dikoordinir oleh BKPP sebanyak 25 mahasiswa dengan total anggaran Rp 1.200.000.000,” ujarnya.
Dikatakan Bupati, selain tugas belajar yang dikoordinir oleh BKPP, ada juga tugas belajar yang dikoordinir oleh dinas kesehatan dengan anggaran yang disalurkan Rp 3.944.567.000. Sehingga jelas Bupati, total bantuan bagi mahasiswa dan tugas belajar telah disalurkan Pemda Teluk Bintuni 21.742.055.000.
Masih seputar dunia pendidikan, Bupati mengutarakan, Pemda Teluk Bintuni sudah mengalokasikan anggaran di tahun 2017 untuk
merealisasikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk mendukung program bebas biaya dengan sasaran 52 kelompok bermain dengan jumlah siswa 1.529 orang dengan besaran anggaran Rp 764.500.000 dan 75 taman kanak-kanak (TK) dengan jumlah siswa 3.222 orang dengan besaran anggaran Rp 2.416.125.000.
“81 sekolah dasar dengan jumlah siswa 10.820 orang dengan besaran anggaran Rp 13.525.000.000,34 sekolah menengah pertama/Mts dengan jumlah siswa 3.499 dengan besaran anggaran Rp 8.748.125.000. Dengan demikian, total anggaran yang disalurkan Pemda sebesar Rp 25.453.750.000 untuk siswa/siswi 21.346,” jelasnya.
Di bidang kesehatan, Bupati merincikan, untuk bantuan operasional kesehatan (BOK) dalam rangkan menunjang pelayanan kesehatan bebas biaya, yang diperuntukkan bagi 24 Puskesmas dengan total anggaran yang disalurkan sebesar Rp 10.677.202.000. Selain itu, Bupati mengungkapkan, di tahun 2017 layanan rawat inap dan rawat jalan yang dilaksanakan di 24 Puskesmas berjumlah 50.477 pasien.
Berkaitan dengan itu, program BPJS Kesehatan atau Jamkesda yang ditanggung Pemda Teluk Bintuni pada tahun 2017 mencapai besaran Rp 2.154.107.000 dengan total penjaminan sebanyak 7.229 jiwa. Untuk bansos kesehatan untuk rujukan keluar daerah adalah Rp 2.000.000.000 dengan jumlah pasien rujukan sebanyak 185 jiwa.
“Jumlah kunjungan ke RSU Bintuni di tahun 2017 mencapai 25.733 kunjungan, dengan kategori pasien rawat inap sebanyak 2.248 pasien, 15.902 pasien untuk rawat jalan dan 6.263 pasien untuk perawatan di unit gawat darurat. Sedangkan, pasien yang mendapat subsidi obat 18.150 pasien,” sebutnya.
Program bantuan perumahan di tahun 2017, Bupati mengungkapkan, Pemda Teluk Bintuni telah membangun sebanyak 119 rumah layak huni dengan total anggaran Rp 30.617.445.972. Bupati merincikan, 53 unit dan 2 kope dibangun Dinas Perumahan, 20 unit dibangun oleh Dinas PU dan 44 unit bantuan rumah darurat dibangun Dinas Sosial. Selain itu, Bupati menambahkan, Pemda pun memberikan bantuan berupa bahan bangunan rumah atau BBR.
“Program bantuan di bidang perikanan yang diserahkan kepada nelayan dengan nilai Rp 2.420.750.000 berupa 40 unit motor temple dan 400 unit jaring udang dan ikan. Disamping itu, Pemda juga memberikan bantuan social yang disalurkan secara langsung kepada masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan total anggaran Rp 31.641.173.000,” paparnya.
Di lingkup distrik, Bupati menyebut ada program padat karya yang dikelola Dinas PUPR dan dilaksanakan di 24 distrik yang melibatkan 2.400 tenaga kerja dan mampu terealisasi sebesar Rp 24.000.000.000. Disisi lain kata Bupati, Pemda juga melaksanakan program pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan yang diserahkan kepada pengusaha local melalui mekanisme penunjukkan langsung sebanyak 200 paket proyek dengan total anggaran Rp 20.000.000.000.
Program pembangunan kampung, Bupati menerangkan, penyaluran dana desa dan alokasi dana desa untuk 115 kampung induk sudah terealisasi sebesar Rp 151.150.151.865. Sedangkan dana operasional kampung pemekaran untuk 145 kampung direalisasikan Pemda Teluk Bintuni sebesar Rp 40.934.000.000.
Dengan demikian kata Bupati, total dana desa dan alokasi dana desa serta dana operasional kampung pemekaran yang disalurkan Pemda Teluk Bintuni di tahun 2017 mencapai sebesar Rp 192.084.151.865. Dan juga sambung Bupati, Pemda juga merealisasikan anggaran untuk menunjang kegiatan di 24 distrik sebesar Rp 114.916.480.627.
“Apa yang sudah kami lakukan, semuanya bertujuan untuk mendorong pemberdayaan, perlindungan, pengembangan, penguatan dan afirmasi sumber daya manusia OAP Teluk Bintuni. Sehingga diharapkan, akan tercipta lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha untuk memperkuat akses pelayanan publik bagi masyarakat di kabupaten Teluk Bintuni,” tutup Bupati sembari menambahkan Pemda Teluk Bintuni mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,5 milyar untuk subsidi penerbangan ke daerah Moskona. (***)