BINTUNI | KADATEBINTUNI.COM ~ Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw,MT didampingi Wakil Bupati, Matret Kokop,SH meresmikan Puskesmas Aranday, Selasa (17/12/2019).
Dan juga melakukan penandatangan serahterima peralatan dan bangunan poned dari BP Tangguh kepada pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
Kepala Distrik Tomu, Fredrik Paduai.S.Sos saat memberikan sambutannya mengakatan, sebelum gedung ini diresmkan, Distrik Tomu mempunyai Puskesmas Aranday yang membawahi beberapa Pustu Pustu namun sudah terbentuk menjadi Puskesmas sendiri seiring pemekaran Distrik, sehingga Puskesmas Aranday tetap menjadi sejarah, karena Aranday merupakan ibukoa pertama yang melahirkan semua Distrik di wilayah Sebyar.
Walaupun ini hanya sebuah nama yang masih tertingal tetapi sejarahnya masih ada, sehingga Puskesmas Aranday masih mengunakan nama Aranday tetapi berkedudukan di Distrik Tomu.
“Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini kami minta dukungan Bupati agar Puskesmas Aranday Distrik Tomu menjadi Puskesmas rujukan untuk wilayah Sebyar karena cukup lengkap dengan peralatan dan para medisnya,” Fredrik Paduai.
Sebelum bangunan ini ada, pada tahun 2018 Puskesmas ini gagal memberikan pertolongan bagi ibu dan anak, sehingga Tomu merupakan Distrik terbanyak kematian ibu dan anak dengan angka 8-9. Ini disebabkan karena fasilitas bangunan dan tim medias yang terbatas. “Namun, pada tahun 2019 kami berhasil menurunkan di angka 0,1 persen dari 30 ibu yang melahirkan di Puskesmas ini, sehingga ini merupakan sebuah capaian pemda dalam menekan kematian ibu dan anak(bayi-red),” kata Fredrik.
Puskesmas ini dinilai sudah hampir lengkap, tetapi belum memiliki dapur gizi dan air bersih, mengingat semua pasien dirujuk disini. “Kita juga belum memiliki transportasi khusus untuk orang meninggal, sehingga kedepan kami bisa mendapat bantuan dari pemda,” ujar Fredrik.
Public Health Advisor, Jeffrey ER Kiroyan, MPH,PhD saat menyampaikan sambutannya mewakili BP Tangguh mengungkapkan, pembangunan puskesmas ini memakan waktu tiga tahun karena program Puskesmas Poned dibagi dalam tiga fase. Fase pertama adalah pengembangan SDM, renovasi gedung dan penyediaan alat alat medias, sehingga tiga fase ini menghabiskan anggaran sekitar 3 miliar rupiah.
“Untuk peralatan, Puskesmas ini cukup lengkap, bahkan kami juga membeli peralatan untuk Puskesmas lain yang membutuhkan. Terkait pengembangan SDM, selama sebulan kami mengirim tenaga medis ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan,” ujar Jeffrey.
Ini semua menurut Jeffrey, agar BP Tangguh meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum, khususnya kesehatan ibu dan anak. Karena saat bergabung dengan BP Tangguh, angka kematian ibu dan anak di atas 10 tiap tahun, namun sekarang turun di angka 1, ini merupakan sebuah langkah yang bagus dalam menekan kematian ibu dan anak.
Puskesmas Poned ini dibangun dalam program rivetal rujukan. Banyak angka kematian karena untuk rujukan ke rumah sakit terlalu jauh, “sehingga kami menginginkan harus ada pusat rujukan di wilayah utara dan selatan. Di wilayah selatan kami sudah lakukan di Distrik Babo sedangkan hari ini wilayah Utara hari ini kita saksikan bersama acara persemianya,” jelasnya.
“Untuk itu, BP Tangguh sangat bergembira karena sudah selesai, sehingga diserahterimakan kepada pemda, dimana ada dua serahterima, pertama serahterima gedung dan peralatan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw mengucapkan terima kasih kepada BP Tangguh yang sudah memberikan bantuan kepada pemda dan masyarakat berupa satu buah gedung dan peralatanya. Intinya, ini diberikan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (kemanusiaan).
Ini juga merupakan sebuah komitmen BP Tangguh untuk bekerjasama dengan pemda dalam membawah masyarakat Bintuni kearah hidup sejahtera, bersih dan sehat.
“Mulai tahun 2020 dan 2021 saya perintahkan Dinas Kesehatan untuk memperhatikan kondisi Puskesmas ini, wajah ini harus dirubah mulai dari Puskesmas Aranday ini,” kata Bupati Petrus Kasihiw.
Terkait transportasi khusus untuk jenazah, tahun depan Dinas Kesehatan harus melakukan pengadaan satu buah alat transportasi khusus bagi jenazah. Dari tahun ke tahun, pemerintah akan terus menjangkau daerah yang sulit dalam pelayanan kesehatan.
Dan tidak kalah pentingnya juga, Pembangunan manusia kedepan dimulai dari ibu hamil, karena janin yang masih ada dikandungan menentukan bangsa ini kedepan dari sanalah terbentuk manusia manusia yang berkualitas. “Untuk itu, saya berharap bagi ibu yang lagi mengandung harus rajin periksa atau melapor ke Puskesmas,” pesannya.
Sarana dan prasarana lainya seperti tempat tingal para medis juga harus diperhatikan. Kedepan, Puskesmas ini menjadi rujukan bagi daerah utara, agar cepat dalam penanganan permasalahan kesehatan,” harapnya.(***/Daniel)