BINTUNI, kadatebintuni.com ~ Lebaran atau hari raya umat muslim yang pada kebiasaanya warga pulang ke kampung halaman alias mudik, sudah menjadi rutinitas tiap tahunnya.
Tak ketinggalan penduduk Teluk Bintuni, yang mudik pada tahun ini, tentu selesai mudik, dan hari libur usai, para penduduk berbondong-bondong pulang kembali atau disebut dengan balik mudik.
Salah satu transportasi yang dipilih untuk balik mudik tujuan Teluk Bintuni, adalah kapal laut, yang melintasi rute Sorong – Babo – Bintuni ini, dipilih karena efiesiensi dan lebih murah ketimbang tiket pesawat, yang lebih mahal.
Seperti yang terpantau pada pelayaran kapal KM. Fajar Mulia 2 tujuan Bintuni dari pelabuhan Sorong dan Babo yang berangkat pada Sabtu (23/6), pukul 08.00 wit, dan tiba di Bintuni pada Minggu (24/6), pukul 17.00 wit. Penumpang yang ikut berlayar membludak ini ditandai oleh, penuhnya dek-dek kapal, juga kamar yang telah disediakan, hingga ada penumpang yang tidak kebagian tempat tidur, sehingga menumpuk di lorong-lorong kapal.
Ditemui di tengah pelayaran, Kapten Fendy yang memimpin pelayaran kali ini, mengatakan jumlah penumpang yang terdaftar di manifest sebanyak 200 orang lebih, padahal kapasitas normalnya tidak demikian, sehingga memang penumpang sebagian tidak mendapatkan tempat tidur.
” Penumpang over capaccity, dikarenakan meningkatnya jumlah penumpang yang naik, namun begitu kami tetap melakukan pelayaran, karena semua penumpang pada arus balik mudik kali ini ingin melanjutkan aktivitasnya kembali, ” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang penumpang Ikhsan yang mengeluhkan bahwa sedikitnya armada kapal juga menjadi salah satu penyebab penumpang yang menumpuk, ” sayang sekali, kapal yang saat ini beroperasi hanyalah 3 Kapal saja tiap minggunya, ini berbanding terbalik dengan kebutuhan transportasi masyarakat Teluk Bintuni, harapan kami hal ini harus diperhatikan pemerintah terkait, dalam menambah armada kapal, dan menyediakan pelabuhan yang lebih layak,” terangnya yang berangkat dari Babo tujuan Bintuni ini.
Kendati demikian pelayaran berjalan aman dan lancar, situasi laut juga bersahabat, sehingga tidak ada kendala yang berarti selama pelayaran. [Baim]