BINTUNI, kadatebintuni.com ~ Kegiatan memanah atau archery merupakan salah satu bentuk olahraga menggunakan busur panah untuk melesatkan anak panah. Meski terlihat statis, namun olahraga ini membutuhkan kekuatan dan konsentrasi yang tinggi serta cukup menantang.
Bukan hanya sekedar olahraga, memanah juga salah satu warisan budaya, karena, busur dan anak panah menjadi senjata tradisional suku-suku di Papua khususnya yang digunakan juga untuk dan juga dalam perang.
Di kabupaten Teluk Bintuni, olahraga panahan, digeluti oleh sekumpulan pemanah yang menamai dirinya, Bintuni Archery Community (BAC), komunitas yang melangsungkan kegiatan panahan ini dibentuk diawal tahun 2019, seperti penuturan H. Kaddarusman Kaddar, salah seorang anggota Komunitas BAC.
“Baru semenjak bulan Januari 2019, tepatnya di tanggal 13, berawal dari olahraga, disamping itu memanah juga sebagai salah satu sunnah Rasulullah S.A.W, (dalam agama Islam), dan akhirnya menjadi hobby,” terang Kaddar saat di wawancarai media Kadate, disela kegiatan komunitasnya tanggal 5 Mei 2019 pukul 09.00 WIT.
BAC yang menggunakan lapangan atletik Gedung Serba Guna (GSG), untuk melakukan kegiatannya itu. Anggotanya saat ini 30 orang, dari berbagai kalangan. “Berbagai latar belakang, dikumpulkan karena hobby yang sama, kami berharap semakin berkembang komunitas ini, tentunya kearah yang positif, karena selain itu juga, memanah adalah salah satu warisan budaya,” tungkasnya. [Baim]