MANOKWARI | kadatebintuni.com ~ Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Jayapura menyelenggarakan Diklat Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau Familly Development Session (FDS) yang masuk dalam Program Keluarga Harapan ( PKH) E-Learning Angkatan XXXIV tahun 2019 di salah satu hotel di Manokwari Papua Barat tanggal 27 Oktober hingga 5 November 2019.
Salah satu pendamping asal kabupaten Teluk Bintuni, khususnya wilayah pendamping Distrik Manimeri, Alosius Yonatan Kehek pada saat di komfirmasi menyampaikan, melalui kegiatan yang sudah berjalan selama 5 hari dan pada hari ini, kami sudah mendapatkan 5 modul materi yaitu, Pengasuhan anak, Kesehatan dan gizi, Perlindungan anak, Sistem pengelolahan keuangan, Desabilitas dan Lansia.
“Melalui materi yang sudah di dapat apabila kami kembali ke wilayah pendampingan masing- masing, kami akan melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kehidupan Keluarga (P2K2). Kami akan memberikan pemahaman dan edukasi kepada mama-mama kami dan keluarga penerima manfaat agar mereka bisa mengerti bantuan yang mereka terima dapat di gunakan sebagaimana mestinya,” kata Alosius Kehek.
Bantuan itu di gunakan untuk keperluan sehari-hari dalam hal, di bidang pendidikan khusunya untuk anak-anak sekolah seperti kebutuhan tas, sepatu, buku tulis dan kebutuhan pendidikan dari anak-anak dari penerima manfaat tersebut.
Untuk bidang kesehatan, tujuanya ialah ibu hamil dan balita harus selalu memeriksa kesehatan ke fasilitas kesehatan agar mendapat pelayanan kesehatan yang baik sehingga bagi ibu hamil dalam proses mendapatkan gizi agar dalam proses persalinan tidak mengalami sesuatu yang berakibat pada kematian baik ibu dan anak, ungkapnya.
Alosius menambahkan, pentingnya asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik kepda ibu dan bayi, agar bayi bisa sehat cerdas dan ketika tumbuh menjadi dewasa bisa bersaing.
Ia sangat mengharapkan kepada pemerintah daerah memperhatikan kesehatan dan pendidikan di samping itu ada kesejahteraan sosial juga. Karena tiga hal ini harus di perhatikan dengan baik, karena di bidang kesehatan ada sebagian mama-mama di kabupaten Teluk Bintuni khususnya di daerah kerja pendamping PKH, sebagian belum mengurus administrasi seperti KTP, Kartu Keluarga, yang paling terpenting ialah BPJS kesehatan karena kesehatan itu sangat mahal, di karenakan kurangnya pemahaman terhadap kesehatan itu sendiri.
Bantuan dari Dinas Sosial kabupaten Teluk Bintuni buat pendamping dalam menjalankan tugas, sangat luarbiasa apresiasi dari dinas terkait, “karena Dinas Sosial selalu bersama- sama dengan kami pendamping untuk turun langsung kepada keluarga penerima manfaat KPM untuk bisa mengetahui apa yang di butuhkan,” ujarnya.
Alosius juga meminta Kepada dinas Kesehatan dan dinas Pendidikan untuk bisa melihat hal ini karena untuk membangun manusia bukan lah hal yang mudah karena manusia bertumbuh dan berkembang serta mempunyai pola pikir yang berbeda-beda.
Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 60 orang, terdiri dari kabupaten Manokwari 37 orang, Manokwari Selatan 10 orang, Teluk Wondama 6 orang, Teluk Bintuni 6 orang dan kabupaten Pegunungan Arfak 1 orang. (Dolly)