Bintuni, kadatebintuni.com ~ Pihak PLN Rayon Bintuni dinilai lalai mengantisipasi adanya gangguan listrik memasuki bulan Puasa bagi umat Muslim. Pasalnya, sudah diingatkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Anggota Dewan dengan Bupati Petrus Kasihiw bersama jajaran pemerintah daerah juga hadir Manajer PLN, Sapri dan perwakilan BP Tangguh lalu.
Beberapa anggota Grup WhatsApp Kadate Bintuni mengaku sangat kecewa karena adanya pemadaman listrik, lebih khusus bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Bahkan sangat kecewa karena mengetahui pemadaman sampai 2 hari, baru dinyalakan satu hari. Istilahnya 2×1.
Jadwal yang dikeluarkan pihak PLN Bintuni pasca terjadi gangguan Kabel Tanah (SKTM) Sabtu (19/5), yakni pemadaman bergilir, dua hari padam dan satu hari menyalah. Sebelumnya 1 hari padam, satu hari menyalah, atau satu hari padam, dua hari menyalah.
Manajer PLN Rayon Bintuni, Sapri seperti lazimnya ketika pemadaman listrik, langsung mengeluarkan informasi dan menyusul jadwal pemadaman bergilir.
Sapri menyebutkan adanya gangguan lagi dengan arus gangguan 8,37 Ampere, menyebabkan suplay listrik dari BP Tangguh ke kota Bintuni terputus.
Selama gangguan ini belum diatasi, kata Sapri, listrik untuk kebutuhan pelanggan PLN di suplay dari PLTD Bintuni Kampung Lama.
Sapri mengingat bahwa daya mampu mesin di PLTD Kampung Lama hanya 1.500 Kw ( 3 Unit), maka selama Sistem di backup PLTD, “kami akan melakukan pemadaman bergilir akibat defisit sebesar 2.000 KW,” ujar Sapri, Sabtu (19/5).
Padahal mesin pembangkitan di PLTD jumlahnya lebih dari 6 unit. Bahkan ada dua mesin yang pihak PLN datangkan dari Oransbari, Manokwari Selatan, dan Nabire. [Daniel MD]