Andy Gobay : “Disisi Lain, Wartawan Jadi Garda Terdepan Pemberi Informasi Pandemi COVID-19 Maka Hargailah!”

oleh -65 Dilihat
oleh
banner 468x60

NABIRE | kadatebintuni.com ~ Andrias Gobay, S.Sos pemerhati pekerjaan Jurnalis di tanah Papua berpendapat, Stay ad Home adalah himbauan Pemerintah untuk masyarakat tinggal dan tetap dalam rumah, No ad Home bagi Wartawan atau para Jurnalis yang pagi hingga malam harus berjibaku pergi ke zona merah dan ruang publik. Namun sangat disayangkan harus turun meliput dengan perlindungan diri apa adanya (tak memadai, red).

Dikatakan Andy Gobay, sapaan sehari-hari, bahwa dalam wabah pandemi virus corona (COVID-19) saat ini, juga memperlihatkan begitu besar peran jurnalis demi memmberikan informasi cepat, aktual, akurat dan berimbang, turut disajikan dari olahan pemikiran para Wartawan.

banner 336x280

“Lihat mereka ini sedang berjibaku di lapangan untuk menyajikan fakta untuk seluruh masyarakat. Namun siapa gerangan, haruskah mereka puas dan bangga dengan pekabarkan berita baik di masa pandemi COVID-19,” tutur Andy.

Menurutnya, saat-saat seperti ini tugas dan tantangan yang dihadapi para Wartawan dalam menyampaikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat, tanpa menimbulkan stigma negatif ada di pundak mereka.

“Memang, kondisi ini berbeda dengan kondisi diluar Papua sana. Banyak hal yang menyebabkan liputan di kawasan ini menjadi lebih menantang dan penuh perjuangan,” tutur Andy, Jumat 15 Mei 2020.

Karena itu, menurut Andy, mestinya para Wartawan harus didukung APD serta “kost” yang memadai. “Pemerintah hari ini membutuhkan mereka untuk pewartaan tapi pemerintah juga mesti menghargai jasa pengorbanan mereka, jangan jadikan mereka korban dari pada kebijakan bahkan mereka hilang dibalik media atau kebijakan,” tegas Andi.

“Ini yang saya kwatir sehingga saya meminta kepada pemerintah Provinsi Papua, Para bupati-bupati se-wilayah Meepago untuk menyisihkan sebagian kecil dana bagi para Wartawan kita,”imbuh Andi memohon.

“Kemudian mereka ini hidupnya sudah kena terik , hujan ,angin dan debu segala macam mereka ini hilang begitu balik berita diballik media bahkan dibalik kamera,” sambung Andy.

Andi menilai, bagaimanapun, seperti juga para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam melawan Covid-19, para Wartawan juga menjaga garda terdepan di ujung yang lain.

“Selain tenaga medis juga berada di garda terdepan, tetapi tidak luput juga para wartawan juga selalu berada di garda terdepan memberikan informasi –informasi kepada publik,” tandas Andi.

Andi berharap kepada pemerintah untuk memberikan atau memperhatikan nasib para Wartawan. “ Itu harapan saya, semoga ada perhatikan dan menjadi masukan bagi para-para pemangku kepentingan untuk memperhatikan Nasib para wartawan kita,” pintanya. (***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.