MANOKWARI, kadatebintuni.com ~ Dua orang Putra Papua yang saat ini tengah menempuh studi di dua universitas terbaik di Inggris berbagi cerita kepada lebih dari 40 anak muda Papua di Manokwari.
Acara tersebut berlangsung di MIGAS Center UNIPA, yang baru saja diresmikan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua Barat, didampingi oleh Rektor UNIPA dan Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah PAMALU, pada tanggal 21 Mei 2019.
Adalah George Saa (Oge), pemenang the first step to Nobel Prize, pendiri klub Pioneer ilmuwan muda Papua, dan yang tengah menempuh studi master dalam bidang rekayasa ilmu material di Birmingham University Inggris, bersama dengan: Billy Mambrasar (Billy), Penerima anugerah Young South East Asia Leaders Initiative dari Gedung Putih Amerika Serikat, yang pernah diundang berbicara di Gedung Perserikatan Bangsa-bangsa, juga Pendiri dan Penggerak aktifitas sosial: Kitong Bisa, dan tengah menempuh studi master dalam bidang bisnis di Oxford University, Inggris.
Ada tiga persamaan dari dua ilmuwan muda Papua ini, yaitu bahwa mereka berdua adalah alumni SMU Negeri 3 Jayapura, atau yang lebih dikenal sebagai SMA Buper, pernah bekerja sebagai insinyur di perusahaan MIGAS asal Inggris, dan keduanya akan melanjutkan studi doktoralnya dengan beasiswa yang sama, yaitu LPDP pada tahun mendatang.
Yang pasti adalah keduanya gemar belajar, membaca buku, menulis, dan berdiskusi. George, atau yang sering dipanggil Oge, berasal dari Sorong, sementara Billy berasal dari Pulau Yapen (Serui).
Diskusi hangat sore itu di warnai dengan berbagai jenis pertanyaan seputar apa pandangan Oge dan Billy terkait anak-anak Muda Papua jaman sekarang.
Selain itu, diskusi berlanjut kepada pertanyaan tentang bagaimana mengetahui tujuan hidup dan bekerja dengan semangat memenuhi panggilan hidup tersebut. Tanya jawab juga mengarah kepada seputar bagaimana memperoleh informasi tentang beasiswa untuk studi lebih lanjut.
Oge dalam diskusi dengan peserta sore itu menekankan pentingnya rasa percaya diri bagi anak-anak muda Papua untuk mendorong lebih banyak lagi karya. Billy menekankan bahwa seluruh anak Muda Papua harus mengingat hakiki dari Pendidikan, adalah untuk kembali menggunakan ilmu tersebut untuk berkontribusi bagi pembangunan Papua.
Billy dan Oge sama-sama memuji kualitas lulusan UNIPA yang tidak diragukan lagi dengan karya-karyanya di berbagai bidang, di level nasional maupun internasional. Untuk itu, keduanya mendorong anak-anak UNIPA untuk terus maju dan berkarya tanpa ragu.
Oge dan Billy kemudian mendorong anak-anak muda Papua yang hadir pada malam itu untuk berani mendaftar beasiswa untuk belajar ke luar negeri seperti yang dilakukan oleh keduanya saat ini.
“Belajar di luar negeri itu akan membuka wawasan kita, dan membuat kita mampu menemukan gagasan-gagasan baru yang tidak terpikir sebelumnya, dalam menciptakan karya kita,” ujar Oge, yang kemudian disambung oleh Billy: “Selain itu, belajar di luar negeri memberikan kita kesempatan untuk membina jejaring pertemanan dengan orang-orang dari berbagai bangsa lain, yang membantu kita untuk berkolaborasi menciptakan karya bersama di kemudian hari”.
Keduanya menyampaikan bahwa banyak sekali kesempatan beasiswa untuk anak-anak Papua jaman sekarang, dan yang perlu dilakukan hanyalah inisiatif diri untuk mencari informasi dari beasiswa tersebut, dan keberanian untuk mendaftarkan diri.
Lion Ferdinand Marini, Dosen FT UNIPA yang didapuk menjadi moderator pada sore itu mengungkapkan bahwa event-event seperti ini perlu lebih banyak lagi dibuat, untuk memotivasi anak-anak muda Papua untuk dapat bermimpi tinggi tanpa takut.
“Mungkin saya harapkan, kedepannya, akan lebih banyak lagi ilmuwan muda Papua lain yang turun ke kampus-kampus di Papua untuk dapat memotivasi adik-adiknya, agar dapat bermimpi tinggi, dan mewujudkan cita-citanya, seperti yang dilakukan oleh Oge dan Billy pada hari ini”, ujar Lion dengan penuh harap. [***/Daniel]