MANOKWARI, KADATE – Mahasiswa Papua mulai bekerja mempersiapkan Pendirian Pusat Informasi dan Komunikasi Industri Minyak dan Gas (MIGAS) di Universitas Papua (UNIPA) Manokwari.
Para mahasiswa dan mahasiswi yang sebagian besar adalah mahasiswa asli Papua (OAP) di Universitas Negeri Papua sedang bekerja bersama bergotong royong membersihkan sebuah ruangan, di Fakultas Teknik Universitas Negeri Papua ini.
Sebagian bekerja memperbaiki kursi dan meja, sebagian lagi membersihkan dinding, mengecat dan memasang lemari. Mereka adalah kumpulan mahasiswa yang sedang menginisiasi, dengan dukungan dari SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku dan bekerja sama dengan Fakultas Teknik UNIPA, untuk mendirikan sebuah pusat informasi dan komunikasi bagi civitas akademika UNIPA untuk saling berbagi informasi tentang dunia Energi, Minyak dan Gas di Tanah Papua.
Yulianus Yogi, Putra asal Paniai yang merupakan mahasiswa tahun akhir di Universitas Papua ini ditunjuk menjadi pemimpin klub mahasiswa ini. “Kami telah melakukan koordinasi dengan Kaprodi dan Dekan, dan mendapat dukungan penuh.
Mereka memberikan masukan dan saran yang berharga untuk memastikan pusat informasi dan komunikasi Migas ini dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa UNIPA. Tempat ini kami desain menjadi sebuah area untuk dapat membaca buku, berdiskusi, mengikuti klub pelatihan berbahasa inggris, komunikasi, dan juga berbagai pelatihan pengembangan diri.
Intinya, tempat ini akan mempersiapkan Putra-putri Papua, yang saat ini sedang belajar di UNIPA untuk melengkapi dirinya dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja, termasuk dunia MIGAS,” ujar Yulianus Yogi dengan semangat.
Latar belakang pendirian pusat informasi dan komunikasi ini, adalah karena masih belum familiarnya sebagian besar masyarakat di Papua dan Papua Barat tentang Industri ini, khususnya Mahasiswa dan Civitas Akademika.
Padahal industri MIGAS telah memberikan sumbangsih yang sangat signifikan untuk pembangunan daerah, dan pendapatan negara, termasuk penyediaan lapangan pekerjaan bagi mereka yang memiliki Keterampilan.
Inisiatif pendirian pusat Informasi dan Komunikasi migas ini di gagas oleh Kepala SKK Migas Wilayah Pamalu yang menjabat saat ini: A Rinto Pudyantoro, yang telah mendirikan pusat informasi dan Komunikasi Migas di Universitas Cenderawasih, Jayapura, dan Universitas Pattimura, Ambon. “Beliau berharap banyak akan keterlibatan yang lebih lagi dan meningkatnya keterampilan Mahasiswa Papua dan Papua Barat dalam Industri MIGAS ini,” kata Yogi.
Allan Ambraw dan Paskalis Pigai, dua mahasiswa asal Raja Ampat dan Paniai ditunjuk mengkonsepkan desain dan fitur dari denah ruangan Pusat Informasi dan Komunikasi ini. “Kami ingin memadukan desain modern dari working space dengan menggunakan semangat anak milenial, tetapi tetap menonjolkan kekhasan budaya Tanah Papua, yang terlihat dari pemilihan warna dan motif cat ruangan ini,” ujar Paskalis yang juga selain merupakan mahasiswa aktif, adalah seorang videographer dan fotografer profesional di Manokwari.
Alan, kemudian menambahkan: “Untuk acara pembukaannya sendiri, yang sedianya akan dilakukan tanggal 21 Mei nanti, kami akan memadukan unsur modernitas, berbau teknologi, tetap dengan sentuhan budaya Papua dalam acaranya”, ujar Putra Asli Raja Ampat, yang sangat kreatif tersebut dengan semangat.
“Karena Pak Rektor, Kepala SKK Migas, dan Kepala Dinas Pertambangan Provinsi akan diundang, maka kami berkomitment penuh untuk menampilkan yang terbaik,” ujarnya lagi penuh semangat.
Ijut Irawan, konsultan dari organisasi KITONG BISA, yang berbasis pengembangan kepemudaan di Papua dan Papua Barat terlihat sibuk membimbing anggota klub ini. KITONG BISA ditunjuk oleh SKK Migas untuk menjadi pendamping bagi mahasiwa dan mahasiswi UNIPA dalam proses persiapan dan operasi Migas Center ini nantinya.
Ijut menyampaikan pujiannya atas kolaborasi dan kerja keras Mahasiswa dan Mahasiswi Papua di UNIPA, dalam membangun klub MIGAS ini. Selain itu, Ijut juga mengungkapkan kekagumannya atas daya kreasi anak-anak Papua yang dianggapnya sangat tinggi.
“Saya cuma menyampaikan saja gambaran konsep dari Pusat informasi ini seperti apa, mereka langsung dapat menjadikannya sebagai sebuah desain dan mengerjakannya dengan cepat, salut dengan bakat anak-anak Papua”, puji Ijut.
Saat ini, sekitar 31 Mahasiswa dan Mahasiswi telah tergabung dalam unit kegiatan ini, akan tetapi Yulianus Yogi, selaku ketua klub kegiatan ini mengharapkan lebih banyak yang dapat mendaftarkan dirinya untuk menjadi bagian klub ini. Yulianus mengajak Mahasiswa dan Mahasiswi UNIPA dapat bergabung dan juga menghadiri upacara pembukaan resmi yang sedianya akan diadakan pada Hari Selasa, tanggal 21 Mei 2019 nanti.
“Kami tunggu kehadiran teman-teman di Lab Perminyakan 2, Lantai 1, Fakultas Teknik Unipa, kami ada di sini hampir setiap hari. Kitong orang-orang Papua juga bisa diatas kitong pu kaki sendiri menggerakan Industri ini”, ujar Yogi dengan antusias. (***/Daniel)