Jakarta (KADATE) – Dalam salah satu wawancaranya dengan sebuah Media online, Billy Mambrasar mengaku saat menjalani kuliah S1-nya dulu di ITB, ada salah satu rekannya yang mengatakan dia Bau badan, dan itu mengganggu rasa percaya dirinya selama menempuh kuliah di Bandung.
“Mandi lu, bau dan dekil banget sih, item! Begitu kata temen saya, dan sejak itu saya merasa saya berbeda dan agak kesulitan untuk dapat berbaur dengan teman-teman yang sebagian besar dari Jawa tersebut. Apalagi kala itu, saya juga mengalami kesulitan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup karena orang tua saya sama sekali tidak menunjang kebutuhan belajar saya”, ujar Billy.
“Bagi saya, saat itu saya memiliki pilihan sebenarnya, untuk mengamuk, marah, lalu gagal kuliah karena emosi, atau tetap bertahan, berjuang, dan membuktikan mereka yang suka merendahkan itu salah, dengan berprestasi. Saya memilih pilihan yang kedua,”, ujar Billy lagi mengenang peristiwa itu.
Dan benar, selepas lulus dari ITB, prestasi demi Prestasi di raih oleh Billy Mambrasar. Mulai dari perwakilan Indonesia untuk berbicara di Youth Assembly, PBB, hingga lulus dari Kampus Nomor 1 Australia sebagai Mahasiswa Terbaik. Billy juga berhasil menyelesaikan Masternya dari Kampus Nomor 1 Inggris: Oxford, juga dengan Beasiswa.
Baru-baru ini cukup viral pemberitaan terkait diterimanya Billy Mambrasar sebagai Putra Papua pertama yang tembus ke salah satu kampus terbaik dunia itu. Kebahagiaan tersebut diunggah Billy dalam sebuah video yang dipublikasikannya di akun youtubenya.
“Awalnya saya tidak percaya bahwa saya diterima. Karena tingkat penerimaan masuk di kampus Harvard tersebut sangat kecil. Bayangkan, yang bisa masuk kuliah kesana itu Presiden Amerika Seperti Barrack Obama, atau Presiden-presiden negara lain, penerima hadiah nobel, atau pebisnis besar seperti: Bill Gates atau pembuat Facebook: Mark Zuckerberg. Jadinya saya sangat tidak percaya diri, bisa diterima”, ujar Putra asal Biak, Papua tersebut dengan bangga.
Billy memiliki cita-cita mulia, untuk menjadi pembuka jalan bagi anak-anak Papua dan anak-anak Indonesia Timur lainnya, untuk juga dapat berkuliah di kampus top dunia seperti Harvard dan Oxford.
“Kedepannya, saya akan berkeliling ke Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, Papua, dan provinsi-provinsi Indonesia timur lainnya, untuk membantu mereka memperoleh jalan untuk kuliah di kampus seperti Oxford atau Harvard dengan beasiswa. Kampus top dunia bukan hanya milik anak-anak kaya di Jawa saja, akan tetapi katong anak-anak Indonesia Timur juga punya kesempatan yang sama untuk masuk. Ini waktunya Indonesia Timur bangkit!”, ujar Billy dengan penuh harap.
“Tau gak, Orang yang pertama kali mengucapkan selamat ke saya, adalah teman saya dulu di ITB, yang pernah bilang saya Hitam dan Bau. Saya sudh membuktikan bahwa kita tidak perlu membahas hinaan yang merendahkan dengan kekerasan. Kita cukup balas saja dengan Prestasi, mereka akan malu sendiri”, ujar Billy terakhir sambil tersenyum menutup wawancaranya. (***/Daniel)
Hebat….”membalas HINAAN dgn prestasi