Sorong (KADATE) – Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar memberikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk merubah sistem Dana Bos, agar mengikuti Index Kemahalan tiap daerah dan Provinsi.
“Dengan berlakunya prosedur yang baru ini, maka berdasarkan hitungan kami, untuk Kota dan Kabupaten Sorong, Dana Bos akan bertambah kira-kira 30% dari jumlah yang selama ini telah diterima”, Ujar Nadiem Makarim dalam pertemuan dengan berbagai Pemangku Kepentingan di Kota dan Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, dalam kunjungan Kerjanya sejak tanggal 10 Februari 2021 lalu.
Hal ini disambut positif oleh Staf Khusus Presiden Joko Widodo asal Papua, Billy Mambrasar, yang juga ikut mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kunjungan kerja tersebut. Menurut Billy Mambrasar, perbedaan harga antara Tanah Papua, dan wilayah lain di Papua membuat berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan dalam Bidang Pendidikan, juga akan lebih mahal. Oleh sebab itu, langkah yang diambil ini merupakan langkah yang sangat tepat.
“Pak Jokowi dalam periode kedua pemerintahannya ini memprioritaskan pembangunan Papua pada manusianya. Oleh sebab itu, dalam perancangan Inpres No. 9 Tahun 2020, tentang percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat, arahan utamanya adalah mendorong pembangunan manusia, khususnya Orang Asli Papua, melalui Pendidikan, dan Pelatihan-pelatihan”, Jelas Billy Mambrasar, tentang arahan Presiden RI bagi pembangunan Pendidikan di Papua dan Papua Barat.
Menurut Billy Mambrasar, saat ini Desk Papua yang berada di Kementerian Bappenas tengah menyusun rencana aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang akan menjadi acuan penyusunan program dan anggaran kerja lintas Kementerian dan Lembaga. Program-program Pendidikan termasuk yang sedang didorong dan digodok.
“Harapan saya adalah dengan adanya dana dan penganggaran juga dari OTSUS, yang sebagian besar diperuntukan untuk Pendidikan, maka percepatan dan pemerataan Pendidikan, akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat, khususnya Masyarakat Asli Papua”, Ujar Billy menyampaikan harapannya.
Dalam kunjungan 3 Hari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, bersama-sama dengan Staf Khusus Presiden RI asal Papua, Billy Mambrasar di Sorong, Provinsi Papua Barat ini, banyak aspirasi yang berhasil ditampung dari berbagai komponen masyarakat, juga pemangku kepentingan dalam sektor Pendidikan. Aspirasi tersebut kemudian akan ditindak lanjuti dengan program dan kebijakan yang relevan setelah kunjungan ini berakhir. (Ist/Daniel)