Bintuni (KADATE) – Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Bintuni pada hari Sabtu (3/8) berlangsung pelantikan Dewan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (DP-MUI) masa khidmat 2018-2023 oleh Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonensia (MUI) Papua Barat, Amirudin, S.HI yang mewakili Ketua Umum MUI Provinsi Papua Barat.
Secara resmi Ketua MUI Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.H.I, Sekretaris Umum Syamsul Inay, S.IP.,M.Tr.I.P dan Bendahara Zulaikha Kaitam, ST serta dilengkapi struktur komposisi kepengurusan lainnya.
Pada kesempatan itu, di hari yang sama usai dilantik, MUI Teluk Bintuni menggelar Rapat Kerja I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni tahun 2019.
Ketua MUI Kabupaten Teluk Bintuni, Ahmad Subuh Refideso mengatakan, MUI adalah organisasi yang merupakan representasi umat Muslim. Selain itu, MUI Teluk Bintuni, akan di bentuk juga kepengurusan untuk tingkat Distrik, hingga kini telah dibentuk kepengurusan dari lima Distrik, diantaranya, Kamundan, Tomu, Weriagar, Arandai dan Distrik Yakora.
“Hal ini, guna mematangkan kegiatan umat Muslim, seperti MTQ tingkat Kabupaten mendatang, sehingga MUI langsung berperan di dalamnya,” urai Ahmad Refideso yang terpilih dalam MUSDA MUI III , (22/1) lalu itu.
Ahmad Subuh Refideso juga mengajak umat untuk menyadari bahwa pentingnya hidup rukun dalam beragama dan bermasyarakat. ” Di Bintuni kita kenali dengan istilah Agama Keluarga, maksudnya satu marga bisa dari berbagai agama, Ada Refideso yang Katolik, ada yang Protestan ada juga Refideso yang Muslim, maka dari itu sangat penting untuk mempererat tali kerukunan, dan menghindari pertikaian yang memecah belah prinsip tersebut,” tegasnya diatas mimbar.
Selain pelantikan juga MUI Memberikan penghargaan kepada para tokoh Perintis MUI di Kabupaten Teluk Bintuni, yang diserahkan oleh Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT, didampingi Wakil Bupati Matret Kokop, SH.
Dalam sambutan Bupati Petrus Kasihiw mengatakan, “Keberadaan Ulama dewasa ini diharapkan dapat memaksimalkan peran dan fungsinya di tengah-tengah arus perubahan yang deras menyiratkan kehidupan yang hedonis dan materialistis.
Peran Ulama hendaknya lebih di perluas, Ulama bukan saja berdiri di garis depan dalam mengokohkan sendi sendi moral, etika dan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu, Ulama diharapkan mampu mencerah dan mencerdaskan umat dengan ajaran nilai-nilai Islam. Saya juga, memberikan apresiasi dan penghargaan atas kegiatan pelantikan Dewan Pengurus MUI Kabupaten Teluk Bintuni ini.”
Acara pelantikan Dewan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Organisasi yang menjadi wadah berkumpulnya Ulama dan Cendekiawan Muslim se Indonesia, guna bermusyawarah dalam memutuskan perkara yang terdapat ditengah umat, tak terkecuali di kabupaten Teluk Bintuni yang dimulai pukul 12.00 WIT itu, juga turut dihadiri para pimpinan OPD beserta jajaran, TNI-POLRI, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Majelis Taklim, pengurus Masjid dan Ormas Islam, Se-kabupaten Teluk Bintuni. [Baim]