Oleh, Yohanes Akwan *)
Kami orang kecil kaki abu, berharap pesta demokrasi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tanggal 23 September 2020 menjadi pembelanjaran bagi semua orang dan berlangsung dalam suasana yang damai dan mencerdaskan rakyat.
Hindari sikap mencaci, memfitnah dan menjelekkan satu sama lainnya yang adalah sikap etik yang buruk bila dilakukan bagi masyarakat yang menginginkan pesta demokrasi sebagai ajang mencari pemimpin yang baik.
Jika ada prestasi mari sama-sama mempublish, agar rakyat tahu hal-hal yang baik dari seorang calon pemimpin, jika ada hal-hal yang buruk jangan juga berlindung dari keburukan lainnya, sehingga seakan-akan dialah yang paling baik, dialah yang paling hebat.
Calon pemimpin yang baik di tahun 2020, adalah harapan semua orang di kabupaten Teluk Bintuni, maka perbuatan mencaci, memaki dan memfitnah bukanlah bagian dari pemimpin yang baik, apalagi menuduh dengan berbagai narasi yang tidak mendasar dapat berujung pidana, karena negara ini merupakan negara hukum.
Alangkah baiknya jika pertarungan politik, masing-masing pihak menunjukkan kemampuan dalam membangun kabupaten Teluk Bintuni kedepan.
Yang baru tampil mencalonkan diri tentu bisa membangun narasi berupa harapan dan hal-hal yang bisa dilakukan untuk membangun kabupaten Teluk Bintuni, sedangkan calon yang sudah bekerja, calon petahana tentu bisa menunjukkan hasil kerja dan berbagai hal yang telah dilakukan bagi masyarakat.
Harapan pastilah dibangun dengam narasi yang manis manis, berupa janji jika saya, maka saya, sedangkan yang sudah memimpin dapat menjelaskan berbagai program yang telah dikerjakan dan capaian sebagaimana target dalam dokumen RPJMD.
Namun bagi siapapun yang menggunakan logika-logika demokrasi yang baik, akan dapat menilai antara harapan yang harus dibuktikan, jika jadi, maka, sementara yang sudah bekerja dan akan melanjutkannya tentu akan memberi penjelasan hal-hal yang sudah dikerjakan dan yang belum di capai untuk diteruskan pada periode selanjutnya.
Adalah hal yang aneh, jika seseorang yang pernah bekerja dalam sebuah organisasi, lalu ketika keluar dari organisasi menganggap dapat merubah sesuatu dan melakukan sesuatu yang lebih baik. Karena etos dan kinerja seseorang pasti dapat di ukur ketika dia berada dalam sebuah ruang organisasi. Bukan ketika dia berada di luar.
Menjelekkan dan memfitnah adalah ciri dari petarung yang tidak memiliki konsep dan visi ke depan, karena sesungguhnya pertarungan di Pilkada tahun 2020 adalah ajang adu konsep dalam membangun suatu daerah.
*) Penulis sebagai aktivis, pemerhati sosial politik di Teluk Bintuni